Sejarah Singkat FLP Ranting Banyuanyar
Sejarah berdirinya FLP Ranting Banyuanyar ditandai dengan berdirinya FLP Ranting Banyuanyar Putri yang dibawa oleh Neng Taqiyah M. Syamsul Arifin (TaQ Shams) Putri Pengasuh Pondok Pesantren Banyuanyar, KH. Muhammad Syamsul Arifin sekaligus beliau yang membawa FLP ke Pamekasan pertama kali.
Di Banyuanyar Putra diketahui oleh beliau-- kala itu masih berstatus anggota aktif di FLP Cabang Malang--terdapat dua santri putra bernama Kholisul Ibad dan Moh. Waris selaku inisiator organisasi kepenulisan di PP. Banyuanyar (belum bernama FLP). Kala itu, dua santri tersebut masing masing menjabat sebagai ketua dan wakil ketua OSIS MA Darul Ulum Banyuanyar.
Tahun 2004, lima orang santri PP. Banyuanyar yang lain melanjutkan inisiasi pendirian forum kepenulisan itu yang bernama Hafiz al-Asad ditetapkan sebagai Ketua Pertama FLP Ranting Banyuanyar Putra, dan Sekretaris Pertama atas nama Moh. Hamli. Tiga lainnya bernama Abdul Ghafur, Ediyanto, dan Muslim Sasnuri. Berkat ikhtiar dan kerja kerasnya mereka serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya pada tanggal 26 Maret 2005 M. bertepatan pada tanggal 15 Shafar 1426 H. FLP Ranting Banyuanyar berdiri dan diresmikan langsung oleh Ketua FLP Wilayah Jawa Timur kala itu.
Berhubung aturan dalam AD/ART seharusnya FLP Ranting berada di bawah naungan FLP Cabang, maka kemudian pada tanggal 21 Rabiul Awal 1428 Hijriyah bertepatan dengan 10 April 2007. Saat itu, bertempat di Pendopo Bupati Pamekasan, Kang Abik (Habiburrahman El-Shirazy) mendeklarasikan berdirinya FLP Pamekasan dan ditunjuklah Maftuhatul Khoir sebagai ketua cabang pertama kali., dibentuklah FLP Cabang Pamekasan.
Berdirinya Forum Lingkar Pena bermula dari keprihatinan terhadap minimnya minat pemuda/pemudi dalam bidang membaca dan menulis, hingga sampai pada kenyataan bahwa semakin mendesaknya kebutuhan umat akan bacaan yang inspiratif, obyektif dan bertanggung jawab.
Dampak Berdirinya FLP Banyuanyar Terhadap Pesantren
Begitupula dengan FLP Ranting Banyuanyar sejak diresmikannya mampu menjadi turning point bagi kemajuan dan keberlangsungan komunitas kepenulisan di Pondok Pesantren Banyuanyar. Sejak dinyatakan menjadi bagian FLP Wilayah Jawa Timur, pengurus FLP Banyuanyar memiliki kesempatan yang lebih luas untuk meningkatkan pengetahuannya di bidang kepenulisan dan memperluas relasinya, terutama dengan penulis-penulis FLP di seluruh Indonesia dan manca negara. Selain itu, FLP Banyuanyar kala itu mendapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai program yang diselenggarakan oleh FLP Wilayah Jawa Timur seperti Writing Camp, Training of Trainer (TOT), Upgrading dan berkesempatan berpartisipasi pada acara Musyawarah Wilayah (MUSWIL) hingga kini.
Dapat Uang Ongkos dari Pengasuh
Cerita yang seringkali kami dengar sejak awal diklat Open Recruitmen (OR) maupun dari senior sendiri tidak asing lagi mendengar nama Kak Ipunk (Saiful Bahri) yang merupakan Ketua FLP Ranting Banyuanyar periode kedua. Cerita paling menarik saat beliau mendepatkan selain dukungan dari berbagai pihak, tetapi juga mendapatkan uang ongkos dari Pengasuh RKH. Muhammad Syamsul Arifin. "Saat saya masih menjabat ketua FLP Ranting Banyuanyar, saya diundang ke sebuah acara di Banyuwangi oleh pengurus FKP Wilayah Jawa Timur. Saya pun minta idzin kepada Pengasug yang kebetulan saat itu beliau bersama Ustad Drs. Moh. Khalil Asya'ari (Eks. Ketua Pengurus PP. Banyuanyar sekaligus Wakil Bupati Pamekasan). Tanpa saya sangka sebelumnya, ternyata pengasuh ngasih uang ongkos pada saya, sebesar Rp. 150.000 dan itu, menurut saya, sebagai bentuk dukungan dan apresiasi tersendiri dari pengasuh terhadap keberadaan FLP di Banyuanyar,".
FLP Banyuanyar dan Masa Depan
______________
Sumber: Profil Sejarah Singkat FLP Cabang Pamekasan, dan Majalah Al-Ikhwan Banyuanyar edisi Tahun 1437/2015 rubrik Galeri Pesantren.
0 Response to "Sejarah Singkat FLP Ranting Banyuanyar"
Posting Komentar