Menggapai Impian Mulia dengan Berbuat Baik

Berbuat baik kepada orang lain adalah sebuah keharusan dalam kehidupan manusia, apalagi dalam anjuran agama. Meski, sekian banyak kita berbuat baik kepada orang lain, namun jarang, kadang-kadang, bahkan tidak pernah orang lain balas budi atas kebaikan kita. Bukan berarti harus berhenti berbuat baik kepada sesama. Melainkan terus berbuat baik. Dalam catatan : tetap dijalan-Nya.


Mengapa kita harus tetap berbuat baik, meski orang lain tidak tidak pernah membalasnya?
Berbuat baik kepada orang lain dengan diiringi keikhlasan dan tak pernah mengharapkan dari apa yang pernah kita perbuat. Hadiah dari semua itu akan membuahkan pertolongan dari Allah SWT. Sebagiamana sabda Rasulullah SAW, 



"Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya. Barangsiapa menghilangkan kesusahan seseorang, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari akhirat." 
(HR. Bukhari dan Muslim)


Setiap kali kita berbuat kebaikan kepada seseorang, Malaikat Rokib tidak akan pernah lelah untuk mencatatnya, tidak akan pernah lihai dalam melakukan tugas-Nya, dan nama kita tidak akan pernah tertukar dengan nama orang lain dalam catatannya. Dan Allah tidak pernah tidur, tidak pernah lupa, serta tak pernah salah dan tak pernah tidak terbukti semua apa yang difirmankan dan disabdakan oleh Rasul-Nya.

Selain itu, berbuat baik itu merupakan akhlak dalam agama islam. Sebagaimana Rasulullah memberikan teladan (uswah) kepada siapa saja : baik itu kepada sahabatnya, teman, saudara, tetangga, keluarga, bahkan kepada musuh Rasulullah itu sendiri, meski sekian banyak sekali Rasulullah difitnah, dimusuhi, dilempari batu, dan lainnya. Tidak heran sekian banyak riwayat, sebab kebaikan rasulullah, kesabarannya, orang-orang banyak masuk islam waktu itu.

Menggapai Impian Mulia dengan Berbuat Baik
Ketika berbuat baik itu sudah menjadi kebiasaan dalam diri kita, cita-cita mulia bisa kita gapai. Salah satu contoh yang pernah diceritakan oleh Ustad Umar Hidayat dalam bukunya, "Menjadi Lebih Baik Agar Selalu Ditolong Allah." Ada seorang pengusaha yang naik becak. Sesampainya di tujuan, pengusaha itu turun dan hendak membayar tukang becak tersebut. Karena merupakan suatu kebiasaan Si Tukang Becak setiap hari Jum'at tidak menerima bayaran dari penumpangnya. Akhirnya, Si Tukang Becak menolaknya, seraya menjawab dengan senyumnya yang ramah, "Mohon maaf, Pak. Seperti biasa, setiap hari Jum'at saya tidak mau menerima bayaran. Saya hanya minta dido'akan agar saya bersama keluarga bisa naik haji."

Sang pengusaha merasa terketuk hatinya, lalu tidak lama kemudia dia mendaftarkan si tukang becak dan keluarganya untuk melaksanakan ibadah haji sesuai dengan impiannya.

Maka, jangan pernah kita lelah, jangan pernah kita merisaukan sesuatu sebab tidak pernah menerima balasan kebaikan dari sesiapa, cukup kita ikhlas, menolong sesuai dengan anjuran-Nya dan Rasul-Nya. Kita tinggal pasrahkan kepada-Nya. Biarlah Dia yang mengatur segalanya. Cukuplah kita melakukan apa yang mesti kita lakukan. Berdoa penuh dengan keyakinan kepada-Nya, usaha apa yang menjadi sebuah keharusan di dalam kehidupan kita,  dan maka akan indah ketika sampai pada waktunya.

Semoga kita dalam lindungan-Nya dan tak pernah lelah berbuat kebaikan kepada teman, sahabat, tetangga, keluarga, dan sebagainya. Aamiin ya rabbal 'alamiin...




2 Responses to "Menggapai Impian Mulia dengan Berbuat Baik"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel