Kaya Karena Menulis

Kamis, 3 September 2020

Oleh: A. Hendra Purnomo


Menulis memang menuntut kita untuk berpikir cerdas, kerja keras, dan ikhlas.  

Berpikir cerdasnya kita, bagaimana mengolah kata, pemilihan diksi yang pas, membaca buku sebagai pembendaharaan kosa kata, pengalaman sebagai modal untuk lancarnya suatu cerita, diskusi guna memperluas pola pikir kita, dan masih banyak lagi yang perlu penulis tempuh. Apalagi bagi kita yang masih penulis pemula.  

Salah satu hal yang pasti adalah rasa malas dan capek.  

Tetapi dibalik itu semua yang kita perjuangkan atau kita lawan, pada akhirnya jadi kebiasaan (habit). Maka disitulah, kita sudah mulai memasuki rasa nikmat yang akan kita rasakan.

Jika kenikmatan itu sudah mulai kita cicipi, tak ada hal mustahil bagi kita untuk tidak berpenghasilan, apalagi cuma soal kaya. Semua bisa rangkul dan dimiliki. 


Apakah seorang penulis kaya gara-gara menulis? 

Tentu saja, bahkan lagi menyelipkan kata "ada" atau "banyak" melainkan tak terhingga.  Mulai ranah regional hingga internasional.  

Mungkin kita sangat familiar dengan judul novel "Harry Potter" karya J.K Rowlling. 

Jika pernah membacanya, atau sekedar tau sekelumit informasi biografinya hingga latar belakang sebelum dia nobatkan penulis beken sukses hingga dunia mengatakan mampu mengalahkan kekayaan Ratu Elizhabet (Ratu Negera Inggris). Baru kita akan percaya, bahwa menulis itu bisa membuat kita kaya.  

Selain J.K. Rowlling.  Itu ada juga Darwis yang kita kenal Tere Liye, Asma Rosalba (Asma Nadia), Helvy Tiana Rosa, Buya Hamka, dsbnya.  

Membaca postingan yang kemarin, setidaknya sudah mendapatkan kesimpulan, bahwa korelasi tulisan kemarin dan hari ini.  Bisa mereka-reka sendiri, bahkan jika perlu mengiyakan kata pepatah yang menyatakan "Proses tidak menghianati hasil". Kemarin menuliskan, menulis penuh perjuangan. Sekarang adalah berbicara kenikmatan atau hasil.  


Apakah hasil hanya berpatokan pada finansial? 

Jawabannya, tidak harus.  Tapi tetap termasuk dari bagiannya.  


Apakah korelasi judul dan isi hanya berkrucut pada perekenomian saja? 

Jawabannya juga tidak.  

Sebenarnya, finansial dalam kehidupan itu hanyalah bonus.  Jadi, saya menulis judul itu adalah menulis bonusnya kita sebagai penulis.  

Menjadi seorang penulis selain mendapatkan kekayaan harta. Juga mendapatkan banyak kelayakaan segi intelektualitasnya, kejujurannya, dan masih banyak lagi yang akan kita dapatkan.  Kita bisa menilai dengan sendiri nantinya.  Dan kita akan menemukan jawaban dari sejuta pertanyaan kita akan terjawab dengan sendirinya jika kita mau menjalani, menjalani, menghati, dan mentadaburi.  


Kalau dari sudut pandang penulis? 

Hahaha... 

Ini masuk pada tulisan selanjutnya.  Insyaallah, ikuti saja... 


Selamat Malam! 



#ahp #30dayswritingchallange #flppamekasan

0 Response to "Kaya Karena Menulis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel