Kekayaan yang Hakiki


Ilustrasi: google.com


Pada suatu malam, saya pernah diajak oleh Raden Wadud (putranya penanggungjawab guru tugas (PJGT) saya di tempat pengabdian, Torjunan, Robatal, Sampang, Madura) untuk menghadiri sebuah acara di pondoknya (PP. Geddangan, Sampang). Karena kami belum makan, akhirnya kami pun berhenti di salah satu warung di tengah perjalanan. Sesampainya kami disana, seorang kakek yang kulitnya mulai keriput, sepeda yang beliau parkir membawa bahan organik, dan kakek tersebut membanyar makanan dengan uang recehan (hasil mulungnya). Selesainya kakek makan, saya sempat ngobrol tentang kehidupan beliau dan tentang bahan organik tersebut yang membuat pikiran saya selalu bertanya-tanya.


Ternyata, kehidupannya sangat serba berkecukupan, beliau menafkahi keluarganya dengan hasil penjualan bahan organik tersebut . Terkadang hasilnya tak seberapa, dan terkadang pula hanya cukup untuk makan sehari saja. Namun yang membuat saya salut, beliau selalu bersyukur seberapapun yang diperolehnya. "Yang terpenting, kita mau berusaha dan mensyukuri nikmat gusti Allah," bagitulah kata bijak beliau dengan diiringi senyum di pipi keriputnya.


Ya, kekayaan yang sebenarnya ketika selalu mensyukuri atas nikmat yang Allah berikan. Kegelisahan hati tercipta bukanlah dikarenakan kurangnya harta. Tetapi, kurangnya kita mensyukuri atas nikmat yang Allah berikan sehingga kita selalu haus akan pemberian-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun, kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup (atas nikmat Allah)." (HR. Bukhari - Muslim)


Oleh karena itu, marilah kita hijrahkan diri kita menjadi yang lebih baik dan mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita. Karena hidup hanyalah sementara, begitu pula dengan harta, Allah pun bisa mengambilnya kapan saja, walau kita sudah mengumpulkan dengan banyaknya kurasan keringat ditubuh kita. Kecuali, satu yang untuk selamanya yaitu memperjuangkan untuk akhirat-Nya dan insyaallah akan memperolehkan surga-Nya.


_______

Gambar hanya sebagai pemanis.


#ahp #30haripenuhinspirasi #kisahinspiratiframadanbersamaflpjatim #flpjatimbercerita

0 Response to "Kekayaan yang Hakiki"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel