MENYAMBUT LEBARAN






"What's?!  Lebaran?!  Masak sih besok lebaran?! Yang bener nih?"

*****
Begitulah pertanyaan demi pertanyaan yang terlintas dari benakku.  Masih dalam ketika percayaan,  meski sekian banyaknya temen-temen Facebook maupun di WhatsApp hingga ke masing-masing group. Dan bahkan di masing-masing status dan story banyak bertebaran gambar-gambar, gif, dan video mini yang mereka posting.  Masih saja,  aku tidak percaya kalau besok itu lebaran. Seraya berkata,  "Maafin aku ya,  kak. Jika aku punya salah", kata mereka yang lewat chat di WhatsApp dan Messeger. Aku kadang nanggapin,  "Iya sih,  selama ini kamu emang banyak dosanya.  THR-an dulu dong,  kalau pengen dimaafin.  Hehe.. " candaku ama mereka.  Dan pernah juga,  "Sebelum kau minta maaf,  aku udah maafin kok.  Hehe.  Justru aku yang minta maaf.  Maafin,  ya...."
"Makasih, kak. Udah aku maafin juga,  kok kak".
.
Dari saking gac pernya, aku sampek-sampek aku bertanya kesalah satu anggota group di masseger, "Besok lebaran, ya? " mereka nanggapin "Iya kak" terlihat Elshe. 
Sebagian benak masih bisa menerimanya.
.
Sebenarnya jauh-jauh hari, aku pernah bertanya sama Ajid Da Silva yang saat ini masih berada di Tanah Suci. "Masih belum mikirin,  Hend.  Soal lebaran" tanggapan yang kurang memuaskan.  Namun tidak apa-apalah namanya juga gac tau kan, bisa dimaklumi.  Alasanku bertanya sama dia,  sebab keyakinanku kalau di Indonesia sepertinya belum bisa memastikan seputar lebaran,  karena perbedaan pendapat dengan para toko-tokoh di Indonesia. Seperti yang aku denger-denger,  kalau Muhamadyah - Hari Kamis. Kalau Nahdlatul Ulama' (NU) - Hari Jum'at.  Ada juga,  salah satu kota daerah jawa atau mana aku lupa.  Kata kakekku sekarang lebaran (hari kamis), sebab tradisi setiap tahunnya yang mengikuti arus air.  Jika arus air tersebut ke kanan, maka menandakan itulah lebaran.
.
"Kenapa kok disini gac ikutan juga,  ngikut turunnya hujan.  Kalau hujan, berarti lebaran gitu hehe" candaku, pas mau buka puasa kemaren bersama keluarga.
.
Al-akhir,  aku pun memutuskan,  masalah lebaran tak perlu aku pikirkan. Ada-adanya bikin ruwet pikiran saja.  Jadi aku ngikut aja, yang diputuskan oleh Lukman Hakim Mentri Agama Indonesia dan para ulama'. Merekalah yang tentu lebih tau dan memahami masalah rubu' dan lain sebagainnya.  Aku hanya warga awam.  Tidak tau kapan itu lebaran dan kapan harus diputuskan.
.
*Jika besok lebaran. Aku ngikut. Begitu pula sebaliknya. Yang penting,  aku udah beli baju lebaran dan udah siap nerima THR-an. Hehe...

Dan semoga saja oleh Allah masih diberi kesempatan,  kesehatan, dan keselamatan dalam menjalani bulan yang suci ini,  hingga pada hari raya nanti.  Aamiin....

*Pamekasan,  14 Juni 2018 M. Di kamar.

0 Response to "MENYAMBUT LEBARAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel